NasionalNewsPolitik

Erick Thohir Patahkan Ucapan Fahri Hamzah Terkait La Nyalla

JAKARTA ( HALLO JATIM ) – Komentar Fahri Hamzah, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meminta agar pihak kepolisian memeriksa mantan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) La Nyalla Mahmud Matalliti, seperti dirilis di media bukamata.co, akhirnya
terbantahkan oleh pernyataan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir di media CNN Indonesia.

Fahri minta, melalui pesan singkatnya yang diterima wartawan, Jumat (4/12/2018) pengakuan eks politikus Partai Gerindra tersebut yang kini bergabung di Partai Bulan Bintang (PBB), La Nyalla Mahmud Mattalitti dan merapat ke Capres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin, bahwa dirinyalah yang menyebarkan isu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan keturunan kader PKI pada Pilpres 2014, harus ditindaklanjuti polisi.

“Kalau saya jadi polisi, samakan aja nasib dia dengan Ratna Sarumpaet. Tersangka kan dia dan gali informasinya. Timses harusnya laporkan dia. Dan, Pak jokowi harusnya jangan senang dibela oleh orang yang punya kepentingan dan masalah terutama dalam hukum. Sebab itu adalah metode pembusukan yang efektif,” kata Fahri yang mengaku kaget dengan pengakuan La Nyalla tersebut.

Dia berharap agar spekulasi ini tidak terus berkembang, maka sebaiknya Jokowi meminta agar La Nyalla diperiksa oleh kepolisian supaya jelas masalahnya bahwa dia memang sudah melakukan tindakan pidana. Sebab, bisa saja tindak pidana itu (sebagaimana pengakuan La Nyalla), berkembang kepada orang-orang tertentu di dalam Tim Prabowo saat itu.

“Kita tidak ada masalah ya, justru harusnya kita bikin Klir dari sekarang, supaya tak ada fitnah kepada orang lain. Kalau misalnya dia (La Nyalla) melakukannya itu sendiri, yang akan menerima akibat dari kelakuannya itu adalah dirinya sendiri, bukan orang lain,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, mengaku tak akan melaporkan politikus La Nyalla Mahmud Mattalitti ke polisi terkait pengakuannya soal penyebaran isu Jokowi PKI dan keturunan China di Pilpres 2014.

Sebab, katanya, La Nyalla telah meminta maaf kepada Joko Widodo secara langsung beberapa waktu lalu dan peristiwa itu dinyatakan selesai.

“Minta maafnya ikhlas dan langsung pada yang disakiti. Kondisinya antara yang disakiti dan yang bersalah dan meminta maaf, artinya kan selesai,” kata Erick saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

Ia bahkan menganggap La Nyalla merupakan sosok yang luar biasa karena berani mengakui kesalahannya secara langsung ke Jokowi dan masyarakat.

“Saya rasa bang Nyalla figur luar biasa di mana beliau bisa bicara dengan hati nurani mengatakan itu semua hoaks. Berarti apa artinya, yang dilakukan hari ini banyak yang hoaks,” kata dia.

Lebih lanjut, Erick menilai Indonesia membutuhkan sosok seperti La Nyalla yang berani berkata jujur dan berani mengakui kesalahannya.

Ia pun mengklaim pihak Jokowi-Ma’ruf selalu memberikan data dan fakta sebenarnya kepada masyarakat ketimbang menyebarkan hoaks di Pilpres 2019 kali ini.

“Saya rasa buat La Nyalla bisa menyatakan hal yang sangat sensitif dan sangat tebuka ini luar biasa, dan berbeda seperti isu yg terjadi Ratna Sarumpaet itu benar kan hoaks, saya tekankan sekali lagi dan saya garis bawahi, pihak dari Jokowi – Ma’ruf tidak akan mempermasalahkan La Nyalla apalagi melaporkan ke polisi, jadi kalau ada pihak lain tidak terima anggap saja kompor, perlu diketahui yang pantas melapor kan itu yang tersakitilah, ” jelas Erick Thohir.

Sementara, Tri Karyono SH, salah satu Netizen setelah membaca berita tentang komentar Fahri Hamzah yang meminta agar pihak kepolisian memeriksa mantan politisi Partai Gerindra La Nyalla Mahmud Matalliti mengatakan, “Saudara Fahri Hamzah mungkin lupa, ini kan delik aduan. Selama orang yang merasa dirugikan tidak melapor, Polisi tidak bisa melakukan tindakan apapun kepada La Nyalla. Apalagi mereka sudah saling memaafkan,” tutupnya. @ Tim

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button