NasionalNews

Kapolda Jatim Usai pertemuan dengan tokoh ulama Sampang, ada kesepakatan yang dibangun

Photo : Kapolda Jatim saat audiensi dengan tokok ulama Sampang Madura dikediaman Kapolda

SURABAYA | hallojatimnews –  Bertempat di Kediaman Kapolda Jatim dan Para Ulama Madura Audensi Menanggapi terkait kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan yang berlangsung hari Kamis lalu (23/05/2019), hari ini Kapolda Jatim Irjenpol Drs. Luki Hermawan dengan didampingi Wakapolda Jatim Brigjenpol Drs. Toni Harmanto Audiensi dengan Para Ulama dan Masayikh Kabupaten Sampang yang berlangsung Minggu (26/05/2019) pukul 11.00 WIB.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Para Pejabat Utama Polda Jatim diantaranya Dirintelkam Polda Jatim, Dirreskrimum Polda Jatim, Dirsabhara Polda Jatim, Kabidkum Polda Jatim, Kabidpropam Polda Jatim, Kabidhumas Polda Jatim serta Kapolres Sampang.

Photo : Para ulama saat memberikan statement kepada awak media

Sementara itu dalam steatmennya kapolda jatim mengatakan, Audiensi yang berlangsung ini merupakan bentuk silaturahmi antara Kapolda Jatim dengan Para Ulama dan Umarah Provinsi Jawa Timur khususnya Wilayah Madura.

kapolda mendapatkan dukungan dan suport bersama Ulama dan Masayikh Kabupaten Sampang Madura terkait paska Pembakaran polsek tembelangan, Ulama menyarankan untuk menangkap Aktor pelaku dibalik Peristiwa ini, bahkan Polda Jatim sudah mengamankan 6 orang tersangka dan masih mencari siapa dibalik aktor pembakaran Polsek Tembelangan.

” Akibat perbuatanya Tersangka bisa dikenai pasal 170 dengan pengembangan pasal yang lain. Motif pelaku pembakaran terkait isu hoax warga madura yang ada dijakarta.Ungkapnya.

Kegiatan audiensi diakhiri dengan Door Stop Pernyataan Para Ulama dan Masayikh Kabupaten Sampang yang sepakat Untuk itu kami memberi masukan kepada Bapak Kapolda agar tidak ragu-ragu untuk menegakkan hukum,” ujar Bukhori Maksum, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sampang.

Pihaknya juga mendorong kepada kepolisian supaya menangkap siapapun, dalang dibalik pembakaran polsek tambelangan, Kabupaten Sampang. Ia meyakini, ada aktor dibalik kericuhan di Sampang yang berujung pada pembakaran Mapolsek Tambelangan dengan sengaja dilakukan untuk mengganggu kondusivitas masyarakat setempat.

Dirinya menilai, kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan telah mencoreng nama baik para ulama di Kabupaten Sampang, yang selama ini diakuinya telah bekerja keras membina kerukunan dan ketenteraman masyarakat Madura di Sampang.

“Kami jauh-jauh hari sudah mewanti-wanti, mendidik, mengedukasi kepada masyarakat terkait masalah Pemilu ini,” lanjutnya.

“Kami mengharap Bapak Kapolda bertindak tegas, baik secara personal segala sesuatunya terkait kasus itu, segera menangkap aktor dibalik kerusuhan,” tandas Bukhori. @pri

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button