HukrimNasionalNewsPolresatabes

Jatanras Polrestabes Surabaya Ungkap Kasus Penipuan Pembobol ATM Jaringan Sulsel

SURABAYA || HALLOJATIMNEWS – Empat pelaku penipuan jaringan Sulawesi mereka adalah Nasir (56), Rizal (41), Yamin (45) dan Hendri (35). Keempatnya asal Sidrap Sulawesi Selatan.

Empat pelaku dalam melancarkan Aksinya dengan cara mengiming-imingi korban untuk melakukan kerja sama bisnis. Mereka meminta korban untuk menunjukkan saldo di anjungan tunai mandiri (ATM), lantas menukarnya dengan yang palsu.

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata menjelaskan, pelaku sudah mengincar korban sejak mulai dari dalam hotel. Hingga para tersangka kemudian membuntuti korban ke sebuah penjual buah di kawasan Jalan Sumatera, Surabaya dengan memperkenalkan diri sebagai pengusaha.

”Mereka mengaku dari Brunei Darussalam. Sambil ngobrol, lalu pura-pura membahas bisnis mereka,” jelas Leo, Senin (4/11). Saat gelar konferensi pers.

Korban ES Asal Kotawaringin tengah ini sendiri terbuai dengan rayuan dan janji manis dari aksi penipuan itu sendiri, Saat berbincang dengan pelaku, Maklum saja, gaya berpakaian para pelaku ini begitu elegan. Setelah itu, para pelaku mengajak korban ke bilik ATM.

”Pelaku menunjukkan saldonya sebesar Rp 1 miliar. Padahal itu hanya tipu daya para pelaku, ” tandas Leo.

Para pelaku kemudian meminta kartu ATM milik ES. Salah satu tersangka juga mengintip PIN ATM ES. Tanpa disadari oleh ES, seusai menunjukkan saldonya, para pelaku menukar kartu ATM tersebut.

Baca Juga :  https://www.hallojatimnews.com/selama-sebulan-sat-reskrim-polres-tanjung-perak-berhasil-ungkap-20-kasus-dan-mengamankan-20-orang-tersangka.html

Tanpa disadari oleh korban saat berpisah, para pelaku kemudian menuju ke minimarket di kawasan Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Di situlah mereka menguras saldo milik ES sebesar Rp 60 juta.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menambahkan, para tersangka ini dapat dibekuk di kawasan Songgoriti, Malang.

”Kami menduga, mereka ini jaringan lintas kota. Ini yang masih akan kami kembangkan,” Tegas Sudamiran.

Berdasarkan pengakuan pelaku kepada penyidik, Nasir Cs mengaku baru sekali ini beraksi di Kota Pahlawan. Namun, polisi tidak percaya begitu saja. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada orang lain yang pernah menjadi korban dari sindikat penipuan ini.

Pengakuan tersangka Nasir mengatakan, bahwa dirinya hanya bermodal lisan saja dan bujuk rayu untuk memperdayai korbanya. Bahkan pelaku sendiri tak mempunyai ilmu gendam. nasir mengaku dari hasil penipuan itu dibagi rata, masing-masing Per orang

”Dapat bagian rata-rata Rp 5 juta. Lainnya buat menikmati hiburan malam dan bersenang-seneng,” Ungkapnya.

Reporter : Abdulloh
Editor : Mbah Ed.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button