

Dalam acara ini, narasumber juga berasal dari berbagai latar belakang. Salah satu narasumber berasal dari pemerintahan yaitu Kementrian Perindustrian Republik Indonesia yang diwakili oleh Bapak Ir. Ignatius Warsito, MBA selaku Direktur Perwilayahan Industri, Narasumber lain juga berasal dari akademisi yaitu Bapak Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP selaku Professor bidang Supply Chain Engineering dan juga ada narasumber yang merupakan pelaku Industri Sektor Agro dan Non Agro yang diwakili oleh Bapak Ir. Kuncoro Catur Nugroho selaku Direktur Pengembangan Usaha PT. Kelola Mina Laut dan Bapak Drs. Momon Hermono selaku Ketua DPC Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (PERINDO) Jawa Timur.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2019 semeter I sebesar 5,64 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur lebih besar bila dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2019 semester I yakni sebesar 5,05 persen. Sedangkan pertumbuhan industri Jawa Timur semester I tahun 2019 sebesar 7,05 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan industri nasional yang sebesar 3,7 persen. Dengan diadakannya acara forum industri ini, pemerintah provinsi Jawa Timur mengharapkan adanya sinergi antar pelaku industri untuk semakin mengembangkan investasi dan daya saing sehingga meningkatkan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Jawa Timur sendiri telah memiliki 8 kawasan industri berkembang dengan total luasan 4.325 Ha, Beberapa daerah Kabupaten/Kota lainnya yang akan mengembangkan kawasan industri di Jawa Timur, antara lain Kabupaten Banyuwangi (480 Ha), Kabupaten Jombang (800 Ha), Kabupaten Tuban (ekspansi dari PT. Kawasan Industri Gresik) seluas 300 Ha, Kabupaten Lamongan (400 Ha) dan Kabupaten Bangkalan (10.000 Ha), sehingga total luas lahan yang akan dikembangkan yakni sebesar 11.980 Ha. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekertaris Daerah Jawa Timur, Bapak Dr. Ir. H. Wahid Wahyudi, M.T. mengungkapkan “Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang memperkuat infrastuktur jalan tol, kereta api, penyediaan air dan gas pada 3 wilayah prioritas antara lain Gerbang Kertosusila, Selingkar Wilis dan Bromo Tengger Semeru. Keberadaan infratruktur yang bersifat strategis sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya roda perekonomian antara lain untuk mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa.”
Semakin meluasnya dan meningkatnya pertumbuhan industri dirasa cukup penting, dengan adanya acara forum seperti ini akan mampu mengembangkan penguatan wilayah Industri. Tujuan kegiatan Seminar Pengembangan Industri dengan tema Penguatan Perwilayahan Industri untuk Meningkatkan Investasi dan Daya Saing Industri adalah untuk Meningkatkan daya saing investasi khususnya di sektor industri di Jawa Timur dengan mengoptimalkan perwilayahan dan keberadaan kawasan-kawasan industri, merumuskan permasalahan terkait dengan supplay chain bahan baku industri di Jawa Timur dan mengetahui peluang dan tantangan pengembangan industri di Jawa Timur, khususnya industri besar.
Dalam upaya mempercepat proses industrialisasi untuk mendukung pembangunan ekonomi di Jawa Timur sekaligus mengantisipasi dampak negatif globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia dan perkembangan di masa yang akan datang, diperlukan suatu arahan dan kebijakan yang jelas, hal ini didukung oleh berbagai kebijakan yang telah disiapkan oleh Pemerintah untuk menguatkan wilayah industri yang akan disosialisasikan di dalam acara ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Drajat Irawan, SE., MT. menutup acara ini dengan mengungkapkan “Kita akan berupaya dengan semua jajaran yang ada, pelaku usaha dan akademisi yang hadir di acara ini untuk bersinergi mengembangkan Jawa Timur sebagai Provinsi Industri, dan arahan dari Presiden mengarahkan agar pemerintah mempermudah perizinan dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Acara ini juga menghadirkan mini showcase yang diikuti lebih 15 pelaku industri skala besar yang menampilkan berbagai produk inovasi dan layanan yang siap dikenalkan kepada seluruh peserta Seminar Pengembangan Industri. (red)