DaerahNasionalNews

24 Peserta Kerapan Sapi Di Bangkalan, Rebutkan Piala Presiden

BANGKALAN || HALLOJATIMNEWS – Grand Final Kerapan Sapi Piala Presiden Tahun 2019 berlangsung meriah di Lapangan Kerap R.P Moh Noer SKEP Kabupaten Bangkalan, Minggu (6/10/2019) siang.

Kerapan sapi piala presiden kali ini juga merupakan salah satu bentuk memeriahkan mempringati HUT Jawa timur yang ke 74.

Para pemilik sapi saling mengirimkan sapi terbaiknya untuk bisa adu cepat dalam pacuan sapi yang juga ajang prestisius di Pulau Garam tersebut.

Di antara 24 pasang sapi yang ikut bertanding ada satu pasang sapi yang cukup menarik perhatian, yaitu pasangan sapi Luna Maya yang merupakan kontingen kerapan sapi asal Kabupaten Sampang. Nama artis ibu kota itu membuat riuh lapangan kerap terutama saat arak arakan deville peserta grand final Kerapan Sapi.

Ajang Kerapan Sapi ini menarik antusiasme penonton dari ribuan masyarakat. Bahkan bukan hanya warga lokal Pulau Garam saja, melainkan juga sejumlah wisatawan asing dari mancanegara.

Kemeriahan di Lapangan Kerap pun menjadi kian gempita begitu tanda dimulainya pertandingan dibunyikan oleh panitia.

Para joki sontak memacu sapinya untuk menjadi yang tercepat.

Para peserta kerapan sapi dituntut untuk menjadi tercepat melewati lintasan kerapan sapi yang berpanjang sekitar 250 meter.

Lautan manusia banjiri lokasi lomba kerapan sapi di Bangkalan

Hebatnya para sapi Madura dan kepiawaian joki membuat mereka hanya butuh waktu kurang dari 20 detik untuk mencapai ujung lintasan.

Gubernur Jawa timur Ibu Khofifah Indar Parawansa menuturkan, kerapan sapi tahun ini benar-benar menghibur, tidak hanya untuk masyarakat Madura, tetapi untuk masyarakat di Indonesia.

“ Ada beberapa duta besar dari Amerika, Australia dan Kostarika, dan mudah-mudahan kerapan sapi di tahun depan semakin bisa menghibur kita semua, sportivitasnya kita dapatkan, pertumbuhan ekonominya kita dapatkan,”ujarnya.

“Ini merupakan produk budaya Madura yang luar biasa. Tapi saya ingin menyampaikan bahwa kita semua tentu mencintai binatang, maka saya ingin menyampaikan hindari penggunaan kekerasan dalam Kerapan Sapi,” kata Khofifah dalam sambutannya.

Ia menyarankan agar sisi budaya, sisi warisan kesenian dalam rangkaian Kerapan Sapi menjadi keunggulan Madura yang ditonjolkan.

Penulis : Jamal/Haris (Biro Bangkalan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button