NasionalNews

Meski Bukan Bagian SWI, ADE Apresiasi Program SWI

SURABAYA || HALLOJATIMNEWS – Pertemuan rutin organisasi pers SWI menjadi ajang silaturahmi dari berbagai media, meski berbeda bendera wartawan harus tetap bersatu menyamakan visi dan misi untuk kebersamaan. Kali ini suatu organisasi pers yang dikenal dengan Sindikat Wartawan Indonesia ( SWI ) Mulai menunjukan GAUNG nya dihadapan beberapa Pimpinan redaksi media dan rekan wartawan di Mc Donald (basrah) jl.Basuki Rahmat Surabaya (23/10/19).

Pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh organisasi pers SWI sangat sederhana, agenda pembahasan yang diperbincangkan sekitar dunia kejurnalisan atau kewartawanan, meski santer dikabarkan banyak perbedaan antara organisasi pers dan organisasi yang dianggap sebagai induk atau wadah organisasi berbeda pendapat dan tidak sejalan.

Ade sangat mengapresiasi program-program dan rencana yang dipaparkan saat pertemuan berlangsung oleh ketua organisasi pers SWI dan sangat mendukung meski Ade bukan dari keanggotaan pers SWI.

“Saya sangat senang dan mengapresiasi program-program SWI untuk kedepan dipercaya sebagai organisasi wartawan atau wadah wartawan itu sendiri,” ujar Ade (23/10/19).

Mantan korban kriminalisasi pers oleh Polresta Sidoarjo setahun lalu ini mengungkapkan  jika organisasi yang benar-benar patut diikuti adalah organisasi yang disaat ada rekan-rekan jurnalis mendapat perlakuan dan menjadi korban kekerasan atau menjadi korban kriminalisasi, disitulah “taring” organisasi pers diuji.

“Pastinya semua organisasi pers bagus, namun ada yang lebih bagus. Dimana ada kejadian yang menimpa rekan-rekan wartawan baik kekerasan, kriminalisasi dan lain sebagainya, organisasi tersebut tanpa di minta langsung tanggap dan turun gunung.” Katanya.

Ade juga menyampaikan, rekan-rekan wartawan didaerah-daerah agar bisa bijak dalam memilih organisasi pers.  Lanjut Ade, pilihlah organisasi yang benar-benar peduli dengan nasib wartawan disaat karya tulisnya sudah dianggap bencana bagi mereka yang kita kontrol, meski tugas kita hanya sebagai kontrol sosial.

“Semoga kedepan oraganisasi pers SWI menjadi wadah sebaik-baiknya wadah diantara organisasi pers lainya, peduli akan nasib para kuli tinta dan jangan sampai terjadi kepada rekan-rekan lainya seperti saya alami dulu saat mengungkap kasus dikota Sidoarjo.” Tutup pimpinan redaksi media Berita Rakyat ini. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button