SURABAYA | Hallo Jatimnews – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan pemenang Pemilihan Presiden 2019 dari hasil rekapitulasi nasional pada Rabu, 22 Mei nanti.
Sebelum pengumuman resmi, publik dapat terus memantau lewat Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU yang mencerminkan data perhitungan riil atau real count.
Seiring dengan hasil pengumuman dari KPU, sempat virall di WhattApps tentang adanya gerakan People Power. Hal ini menjadikan PR baru bagi Kepolisian Republik Indonesia maupun TNI untuk menjaga NKRI dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Terkait beredarnya di WhattApps tentang adanya aksi People Power yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 mei nanti, yang akan dilaksanakan di daerah Jawa Timur, hal tersebut ditanggapi langsung oleh Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, ketika di konfirmasi oleh awak media disela sela kehadirannya dalam peringatan 1 tahun Bom Surabaya di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Senin (13/05/2019).
“sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh pimpinan kita ya, kita sudah mengantisipasi, kalaupun ada pada tanggal 15 mei nanti, adanya People Power yang beredar di WhatsApp, kepolisian Daerah Jawa Timur sudah siap bersama dengan TNI dan seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menjaga Jawa Timur.” ucapnya
Soal tujuan aksi demo, Barung menjelaskan masyarakat sebaiknya menggunakan jalur konstitusi dalam menyikapi dugaan kecurangan itu jika memang memiliki bukti, silahkan tempuh jalan konstitusi.
“Kalau memang ada kecurangan dan sebagainya, jalan konstitusi yang harus ditempuh, yakni gugat aja di Mahkamah Konstitusi.” tegasnya.
Dikabarkan, Sejumlah organisasi keagamaan bakal menggelar aksi dengan mengerahkan 7.000 massa, pada Rabu (15/5/2019) besok di Surabaya. Aksi ini ditujukan untuk menolak kecurangan Pemilu 2019.
Menurut info yang beredar, Aksi itu akan digelar di depan Gedung DRPD Provinsi Jawa Timur, dan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim, di Surabaya. @red
