News

Pengungsi Afganistan Kembali Turun ke Jalan, Tuntut Kejelasan UNHCR dan IOM

Sidoarjo – Puluhan pengungsi Afghanistan di Sidoarjo, kembali turun ke jalan melakukan demo untuk meminta pertanggungjawaban United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization of Migration (IOM) tentang kejelasan Resettement di negara ketiga.

Aksi yang digelar pada hari Kamis Pagi tanggal 13 Juli 2022, diikuti sekitaran 70 orang berangkat dari penampungan Aparna Puspa Agro Jl. Sawunggaling 177 – 183 Desa Jemundo Kecamatan Taman Sidoarjo, bertitik kumpul di perempatan lampu merah Kletek Kecamatan Sepanjang dan dilanjutkan Longmarch (pawai panjang) hingga ke depan City of Tommorow (CITO) Jl. Ahmad Yani No.288 Surabaya.

Selain itu, aksi demo yang dilakukan puluhan pengungsi Afganistan juga dapat pengawalan ketat oleh pihak Kepolisian Resort Kota (Polresta) Sidoarjo secara Longmarch hingga benar-benar kondusif.

 

Seperti unjuk rasa sebelumnya, mereka tetap menyampaikan aspirasi yang sama. Mereka meminta dipindah ke negara ketiga karena selama belasan tahun berada di Indonesia kurang diperhatikan oleh UNHCR dan IOM.

“Kami meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia agar memperhatikan pengungsi luar negeri Afghansitan di Indonesia dan mendorong UNHCR dan IOM tentang kejelasan Resettement yang disepakati,” ujar Moh. Akbari (Pengungsi Luar Negeri/Refugee asal Afghanistan).

Moh. Akbari yang mewakili pendemo, berharap agar Dunia Internasional memperhatikan nasib pengungsi Afganistan yang sudah lebih dari 10 tahun dalam Penampungan di Indonesia.

“Demo ini sudah kita lakukan kesekian kalinya. Namun, tidak ada respon dan tanggapan. Awalnya kami datang ke sini untuk transit saja, dijanjikan 1 atau 2 tahun akan dipindah lagi. Tapi ini sudah sampai belasan tahun, kami masih tetap di sini dengan masa depan tidak jelas,” ungkapnya.

Dalam hal ini juga Moh. Akbari, mengusulkan, perlu adanya pengawasan yang intensif dari Satgas pengungsi (TNI-Polri, BIN, BAIS, Rudenim Surabaya Kesbangpol Kabupaten Sidoarjo) maupun instansi terkait serta adanya tindakan tegas dari pemerintah sesuai tata tertib yang sudah disepakati bersama.

Disampaikan, dan pendapat Narsumber dari anggota dan unit intelkam Kodim Sidoarjo, bahwa kegiatan aksi tersebut sebagai bentuk rasa solidaritas pengungsi luar negeri asal Afghanistan, untuk mencari perhatian dunia Internasional tentang nasib para pengungsi yang berada di penampung agar segera memperoleh Resettlement/negara tujuan.

“Giat Refugee/pengungsi luar negeri yang berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo sangat berdampak sosial dimasyarakat terutama Kabupaten Sidoarjo umumnya Provinsi Jawa Timur,” terangnya. @Deft

Related Articles

Back to top button