Breaking News

127 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia Pasca Kericuhan Sepak Bola di Malang

HALLOJATIM – Sebanyak 127 orang dikabarkan meninggal dunia paca kericuhan pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya yang berlaga di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dalam keterangan pers release yang tergelar dihalaman Mapolres Malang pada Minggu Pagi ini (02/09/2022).

Pasca kericuhan pertandingan sepak bola, ada 127 orang yang meninggal dunia. Korban tersebut berasal dari Aremania dan petugas kepolisian yang tengah bertugas.

“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri, dan 125 suporter. Lalu yang meninggal di stadion ada 34 orang serta sisanya meninggal dunia di sejumlah rumah sakit setempat,” ucapnya.

Menurutnya, sekarang masih ada lebih dari 180 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang rusak, 10 di antaranya kendaraan Polri.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar tiga ribuan penonton turun ke lapangan,” tambahnya.

Kapolda Jatim melanjutkan, pertandingan di Stadion Kanjuruhan sebetulnya berjalan lancar. Tapi, usai laga sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, petugas menembakkan gas air mata.

Penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan melakukan tindakan anarkistis dan membahayakan keselamatan para pemain serta ofisial.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” katanya.

Sekadar informasi, kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berkesudahan dengan skor 3-2, di Stadion Kanjuruhan, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. @ njb

Related Articles

Back to top button