BNN

KEPALA BNN RI JADI NARASUMBER PADA _”STADIUM GENERALE”_ CIVITAS AKADEMIKA ITB TAHUN 2020

JAKARTA, HALLOJATIMNEWS.com –Mahasiswa adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi yang mempunyai identitas diri yang dibangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial dan insan mandiri.

Saat ini kita lihat banyak kasus yang terjadi pada generasi muda seperti kasus kenakalan remaja, kasus narkoba, kejahatan siber, pergaulan bebas, dan lain sebagainya.

Peran serta mahasiswa sangat dibutuhkan untuk meneruskan dan mewujudkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.

Dalam sambutannya Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Reini Wirahadikusumah MSCE, Ph.D., mensyukuri kehadiran Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko, S.H atas waktunya yang berharga untuk menjadi narasumber pada kegiatan *_Stadium Generale_ Civitas Akademika Institut Teknologi Bandung.

_Stadium Generale_ merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Civitas Akademika ITB setiap semester dengan mendatangkan narasumber dari berbagai latar belakang yang berbeda untuk saling melengkapi dalam memperkaya wawasan, terutama terkait permasalahan narkoba saat ini. Kegiatan ini dihadiri sekitar 750 orang mahasiswa dan mahasiswi ITB secara online, Rabu (30/9).

“Narkoba, yang saya pahami bisa mengenai siapa saja yang membuat kecanduan sehingga sulit untuk melepaskannya. Mahasiswa dan mahasiswi ITB merupakan salah satu aset bangsa, oleh karena itu generasi muda harus tangguh dan mampu menolak menggunakan narkoba,” tambah Reini.

Pada acara Webinar tersebut, Kepala BNN Drs. Heru Winarko, S.H. selaku narasumber pada kegiatan _“Stadium Generale”_ dihadapan Civitas Akademika ITB Tahun Ajaran 2020 dengan tema *“Menyelamatkan Generasi, Merawat Negeri dari Ancaman Kejahatan Narkoba”*, mengungkapkan bahwa ancaman narkoba saat ini semakin berkembang yang didasarkan pada jumlah _New Psychoactive Substances_ yang beredar di seluruh dunia sebanyak 950 jenis.

Sedangkan, jenis NPS yang terdaftar di Permenkes tahun 2018 hanya sebanyak 72 jenis, hal ini yang sering dimanfaatkan oleh para pengedar dan bandar narkoba untuk melakukan peredaran gelap narkoba di Indonesia.

“Kepala BNN RI berharap para dosen serta rektor bisa menyampaikan modul tentang bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba pada setiap mata pelajaran. Kegiatan ini lebih efektif dilakukan oleh dosen karena mahasiswa – mahasiswi lebih segan kepada pengajarnya daripada dengan orang BNN,” tambahnya.

Menurut Kepala BNN RI, perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih mendorong para pengedar dan bandar untuk memanfaatkan teknologi tersebut.

Mereka memanfaatkan celah untuk memproduksi ataupun mengedarkan narkoba dengan lebih mudah, murah dan tidak terdeteksi.

Perkembangan teknologi yang dimanfaatkan untuk peredaran gelap narkoba, seperti, _*Surface Web Market*_ (peredaran narkoba yang dilakukan melalui media sosial dan _website_), _*Deep Web Market*_ (peredaran narkoba yang dilakukan melalui jaringan internet tersembunyi yang sulit dilacak) dan _*Cryptomarket*_ (transaksi menggunakan _crypto currency_ melalui internet).

Maraknya peredaran narkoba juga diperparah dengan adanya keterlibatan oknum penegak hukum dan politisi dalam kejahatan narkoba baik sebagai penyalahguna, pengedar, “penjual pasal” serta _backing_ bandar yang menghambat penanganan kejahatan narkoba.

“Alhamdulillah belum ada dosen disini yang terlibat kasus narkoba,” canda Drs. Heru Winarko, S.H.

Tidak lupa pada setiap kegiatan, Kepala BNN RI selalu mempromosikan *_tokostopnarkoba.com_* yang merupakan wadah bagi para warga binaan Badan Narkotika Nasional dalam mempromosikan hasil karyanya.

Kita ketahui, bahwa BNN tidak hanya melakukan pencegahan, mengungkap jaringan narkoba serta memiskinkan para bandar narkoba. Tetapi, kami juga memberdayakan warga binaan dengan pemberian pelatihan-pelatihan supaya mereka bisa _survive_ di lingkungan masyarakat serta lingkungan kerja.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) merupakan tugas bersama.

Seluruh elemen bangsa baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha/swasta harus memiliki komitmen, partisipasi dan bersinergi dalam upaya P4GN termasuk juga Perguruan Tinggi.

Untuk menuju “SDM Unggul Indonesia Maju”, peran dari mahasiswa sangat diperlukan sebagai, _*agent of change*_ (yaitu turut merubah dari kondisi Indonesia Darurat Narkoba menjadi Indonesia Bersih Narkoba), _*Guardian of Value*_ (yaitu generasi penjaga nilai-nilai dalam masyarakat), _*Social Control*_ (menjadi pelopor dan pengawal terhadap penegakan hukum narkoba di tengah masyarakat), _*Iron Stock*_ (menjadi generasi penerus dan pemimpin masa depan bangsa yang memiliki fisik dan psikis yang sehat) serta _*Moral Force*_ (memiliki rasa nasionalisme atas segala bentuk gangguan dan ancaman negara dari narkoba).

Mengakhiri acara tersebut, Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko, S.H berpesan kepada para mahasiswa dan mahasiswi ITB, bahwa perguruan tinggi merupakan “Kawah Chandradimuka” yang membentuk manusia unggul manusia harapan bangsa, insan yang cerdas, berkarakter dan patriotik yang merupakan potret ideal generasi bangsa yang dilahirkan dari perguruan tinggi dan diharapkan dapat membangun serta menjaga masa depan bangsa. ( HAND).

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button