Breaking NewsDaerahHukrimNasionalNewsPemerintahanPendidikanPolres Sidoarjo

Lecehkan profesi jurnalis, KJJT minta Kepala Sekolah SMPN 2 Purwodadi di Copot

PASURUAN || HALLOJATIMNEWS – Ucapan Oknum Kepala sekolah (Kepsek) SMPN 2 Purwodadi sebut wartawan *Maling* terhadap wartawan pojok kiri, Aziz, sangat mencoreng nama baik jurnalis, yang sempat Viral Di media beberapa hari lalu.

Sementara itu, kepala bidang advokasi, Komunitas Jurnalis Jawa timur ( KJJT) Salman Alfarisi, dirinya sangat geram Perkataan yang di lontarkan oleh Kepala sekolah SMPN 2 Purwodadi, Didik Primadianto, kepada Aziz yang sedang melakukan Tugas Sebagai Jurnalis, pihaknya siap kawal hingga keranah hukum.

“Kepala sekolah macam itu, pantas untuk dilengserkan dari jabatannya, kita usulkan pelengserannya melalui dinas pendidikan terkait”.geram salman

“Saya sebagai kepala bidang advokasi KJJT, siap kawal dalam jalur hukum”. tegasnya kepada Radar Investigasi

Salman Mengatakan, Didik Primadianto patut dilengserkan dari jabatannya sebagai kepala sekolah melalui dinas Pendidikan Terkait, dirinya siap mengawal ke dalam jalur hukum, menurutnya, ucapan Didik Primadianto sangat mencederai UU Pers Dan UU Pencemaran Nama Baik

“UU pencemaran nama baik yang dituangkan pada Pasal 310 ayat (1). Serta melanggar UU RI No. 40 tahun 1999 pasal 18.
Mungkin ketika kita seret ke ranah hukum dia tahu bagaimana cara menghargai profesi wartawan”.terang Salman.

Dikutip dari Media BangsaOnline.com, Aziz, wartawan Pojok Kiri menceritakan kronologi dirinya dikatakan “maling” oleh Didik Primadianto. Yakni bermula tatkala dirinya mendatangi sekolah tersebut untuk meliput pembangunan rehab bangunan pada Jumat (13/11/2020) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.

Di lokasi terdapat 6 pekerja dan kondisi pagar sekolah terbuka. Tidak bertemu dengan pejabat sekolah, lantas ia memutuskan untuk pulang. Di hari berikutnya, dirinya ditemui Didik di ruangannya.

Dalam perbicangan tersebut, Didik mengatakan orang yang masuk ke lingkungan sekolah di luar jam dinas, sama dengan maling.

Dalam kesempatan itu, Didik Primadianto akhirnya meminta maaf kepada seluruh rekan Jurnalis Pasuruan yang tersinggung atas ucapannya.

“Saya khilaf pada saat itu, tidak ada kesengajaan. Saya sedang capek pada saat itu”. katanya di hadapan para jurnalis. @deft/dik

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button