DaerahNasionalNewsPemerintahan

Kualitas Kesehatan Remaja Putri Kunci Pencegahan Stunting

Bangkalan – Kualitas kesehatan remaja putri menjadi kunci dalam mencegah stunting. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes setempat, Aris Budhiartho.

Menurutnya, remaja putri rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Remaja yang menderita anemia berisiko tinggi untuk mengalami anemia pada masa kehamilannya.

Sehingga hal ini akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, remaja dan wanita usia subur (WUS) perlu meminum Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak satu kali dalam seminggu.

“Sementara, ibu hamil mengkonsumsi TTD sebanyak 90 tablet atau lebih selama masa kehamilannya untuk mencegah anemia saat hamil, agar tidak terjadi stunting pada anak,” tuturnya.

Adapun usia bagi remaja putri itu, mulai dari usia 12 sampai dengan 18 tahun, dengan sasaran yang ada di setiap sekolah. “Jadi sasarannya semua siswi yang ada di setiap sekolah,” lanjutnya.

Sementara untuk mencegah stunting bagi balita, Aris memaparkan, pencegahannya dilakukan dengan memberikan vitamin A, yang diberikan pada saat bulan timbang, yakni pada bulan Februari dan Agustus, dengan sasaran sebanyak 76.944 balita.

“Jadi bulan timbang itu biasanya saat bulan Februari dan Agustus dan itu merupakan bulan Vitamin A, yang diberikan setiap 6 bulan sekali, jadi bulan timbang ini sebagai penentu, anak itu stunting atau tidak,” kata dia.

Sekedar diketahui, menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, data penderita stunting tahun ini mengalami penurunan, dibandingkan tahun 2021, data tahun ini sekitar 2.287 anak yang mengalami stunting, sementara tahun lalu sekitar 3.710 anak. Artinya tahun ini mengalami penurunan hampir seribu. (eko/igo)

Related Articles

Back to top button