DaerahNasionalNewsPolda Jawa Timur

KUNJUNGAN KAPOLDA JATIM BERSAMA PANGDAM V SILATURAHMI KEPADA ULAMA SE MADURA DI PONPES SYAICHONA MOH CHOLIL

BANGKALAN || HALLOJATIM – Kapolda Jawa timur Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si, didampingi Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, beserta Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, melakukan silaturahmi dengan Ulama se-Madura.

Kedatangan Kapolda disambut langsung oleh Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra, Komandan Kodim 0829 Bangkalan Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo dan Bupati Bangkalan dan RKH Latif Amin Imron Bupati Bangkalan.

Dalam kesempatan ini Kapolda Jatim ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Oleh karena itu, Kapolda memohon dukungan dan kerjasamanya kepada para ulama se-Madura, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pasalnya, dengan adanya dukungan dan kerjasama dari para ulama masyarakat akan mudah mendengarkan jika ulama yang menyampaikan imbauan.

Contohnya saja kedisiplinan. Kapolda Jatim mengatakan, “Pesantren adalah tempat menimba ilmu dan bagaiaman kembali operasional ponpes berjalan dengan baik, kami siap mendukung otoritas secara penuh yang ada pada pengasuh Ponpes,” hal tersebut disampaikan Kapolda Jatim, pada Rabu (24/06/2020), di Pondok Pesantren (PONPES) Kyai Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

“Kami sangat sayang dengan para Ulama, bagaimana dapat melindungi para ulama di masa pandemi ini, maka diharapkan protokol kesehatan harus selalu di pedomani.” jelasnya.

Sementara, agenda Kamtibmas kedepan ada Pilkada, diharapkan Jatim bisa aman, damai dan sejuk. Situasi ini bisa tercapai, manakala Umaro dan Ulama bekerja saling bahu membahu kepada masyarakat agar bisa disampaikan hak politiknya dengan damai.

“Keberagaman boleh saja, namun tetap rukun dan damai di Jawa Timur, tetap dalam satu kesatuan yang cinta dengan NKRI, Insan Allah Jatim bisa damai dan sejuk serya aman, manakala umaro dan ulama bersatu.” terang Kapolda Jatim.

Lebih lanjut Kapolda menambahkan, dirinya siap menerima hukuman apapun dari para Ulama jika telah melakukan kesalahan, termasuk dijewer telinga dan siap menerima nasehat dari Ulama selama 24 Jam.

“Saya sebagai Kapolda Jatim, kalau ada salah silakan saya dijewer telinganya, bila ada salah dan di nasehati 24 jam saya siap, menerima silaturahmi tetap jangan putus, karena ulama tempatnya juga masyarakat mengadu dan saya selama jadi Kapolda akan menjadwalkan setiap saat akan silaturahmi, dan saya akan menginjakan kaki saya di semua pondok pesantren.” Pungkasnya.

Penulis: JamaL

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button