BaksosBreaking NewsDaerahkesehatanNasionalNewsPemerintahanPolda Jawa Timur

Wakil Bupati Gresik Meninjau Pelaksanaan PTM di Yayasan Kristen Budi Mulya Kec. Menganti

GRESIK || HALLOJATIM  –  Wakil Bupati Gresik Dra. Hj. Aminatun Habibah M.Pd yang akrab dipanggil Bu Min, melakukan peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah Budi Mulia, Desa Kepatihan Kecamatan Menganti, Kamis (22/04/2021).

Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut Camat Sujarto, S.H., M.Si., Kapolsek Menganti AKP Tatak Sutrisno S.H., Danramil Kecamatan Menganti Mayor Inf (Har) H. Nawardi, Kasi Kementerian Agama Kecamatan Menganti Akmad Yahya, Kades Kepatihan Dodik, dan para kepala sekolah Budi Mulia dari tingkat Kelompok Bermain, SD, dan SMP.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan secara langsung proses pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan di masing-masing ruang kelas oleh Wakil Bupati dan rombongan. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Gresik Bu Min juga berdialog sambil memberikan semangat kepada para peserta didik. Tidak hanya itu, Wakil Bupati juga berkeliling melihat sarana prasarana yang tersedia di Sekolah Budi Mulya mulai dari sanitasi, tempat cuci tangan hingga toilet. Peninjauan pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini diakhiri.

“Alhamdulillah, hari ini saya sudah meninjau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah Budi Mulya. Secara keseluruhan semua sudah berjalan dengan baik,” kata Bu Min

Dari hasil peninjauan yang dilakukan Wakil Bupati Bu Min menjelaskan, bahwa sekolah sangat semangat menyambut uji coba pembelajaran tatap muka. Siswa yang mendapatkan giliran masuk semua menyampaikan bahwa mereka semangat dan merindukan sekolah.

“Karena memang 50 persen siswa yang diizinkan untuk masuk dan menjadi tugas sekolah untuk mengatur mana yang harus masuk dan mana yang untuk sementara melakukan pembelajaran online di rumah, begitu seterusnya,” jelasnya

Bu Min berharap, uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) ini menjadi sarana pembelajaran sekaligus pembiasaan pada kenormalan baru di lembaga sekolah. Tidak hanya untuk kepala sekolah, guru dan murid patuh pada protokol kesehatan, tetapi lembaga sekolah bisa menjadi role model dan agen of change di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

“Bagaimana menyikapi, cara bersikap dan bertindak diera pandemi Covid-19. Tentu tidak hanya sekedar protokol kesehatan, tetapi juga pola hidup bersih dan keterbukaan antar pribadi dengan pribadi serta bagaimana latar belakang murid. Harus ada keterbukaan informasi, misalnya apakah murid ini dari luar kota, menjenguk orang sakit dan lain sebagainya. Sehingga tidak kemudian kita berkutat pada narasi pertentangan di tengah-tengah masyarakat terkait penanganan Covid-19,” pungkasnya. @MRT

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button