SURABAYA || HALLOJATIMNEWS – Ibu Endang warga tambak asri tanjung gang 7 yang viral di pemberitaan kemarin , saat awak media mendatangi rumah janda beranak tiga ini dimana kondisi rumah dan ekonomi memang patut mendapatkan bantuan dari pemerintah kota Surabaya. (29/01).
Anak ke tiga atas nama Fikri Haikal usia 4 bulan yang sedang dirawat pada 22 Januari 2020 hingga 27 Januari 2020 sekira 13.00 akhirnya menghembuskan nafas terakhir nya di rumah sakit paru karang tembok Surabaya .
Diceritakan oleh ibu Endang,memang pada waktu itu sangatlah memperihatinkan,karena pada saat pengurusan untuk mendapatkan jaminan kesehatan oleh pemerintah memang tidak ada mungkin karena usianya baru 4 bulan
Solusi terakhir beliau harus mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) lebih sedih lagi saat pengurusan SKTM ibu Endan selaku orang tua dari adek Fikri merasa kesulitan dengan aturan baru pungkasnya,sedangkan perawatan Rumah sakit hanya memberikan waktu 48 jam untuk mendapatkan pelayanan SKTM,
Namun ketika berita itu viral bantuan bagi beberapa instansi datang dan memfasilitasi biaya maupun urusan administrasi rumah sakit.
Di kesempatan takziah ke rumah duka
ibu Endang mengucapkan terimakasih banyak oleh instansi dan pemerintah terkait,yang bila mana memberikan perhatian sehingga 90% beban hidup menjadi ringan ,
Kondisi ibu Endang memang sangat memprihatinkan,setelah ditinggal oleh suaminya ibu Endang memang sempat putus asa,karena dengan kondisi yang cacat,ibu Endang juga harus menanggung sekolah ke dua anaknya,dengan tanpa penghasilan,
Atap rumah dari terpal masih terpampang dengan jelas di atap rumah tersebut agar tidak bocor
Masih ibu Endang” mengucapkan banyak terimakasih juga pada Pemkot , jajaran linmas ,dinas sosial dan kelurahan morokrembangan yang telah datang dan memberikan bantuan berupa tunjangan untuk perbulan , jaminan Pendidikan untuk kedua anak nya , dan di bantu untuk pengurusan surat kematian dan segala dokumen yang di butuhkan “ungkap ibu Endang
Lebih disayangkan lagi anggota DPRD kota Surabaya wilayah krembangan (BL) selaku penyambung lidah rakyat tak mau mengangkat.saat dihubungi via telepon Wa oleh awak media untuk mengkonfirmasi warganya
Jangan hanya waktu pencalegkan saja butuh dukungan rakyat,tapi setelah duduk dikursi Dewan seakan akan tidak mau lagi mendengar keluhan masyarakatnya,pungkas warga yang waktu itu enggan disebutkan namanya. (Bersambung).
@Tim