DaerahHukrimNasionalNews

Diduga dipukul oknum Polisi, Seorang Pemuda Tewas lantaran terjatuh dari motor

LUMAJANG || HALLOJATIMNEWS – Pemuda berinisial NDK (17) warga Desa
Munder Kec. Yosowilangun Kab.
Lumajang tewas diduga dipukul
oleh oknum Polisi hingga terjatuh dari motor dijalanan Kec. Candipuro Selasa (23/6/2020).

AAS (16) teman korban memberikan kesaksian bahwa awalnya dirinya naik motor boncengan dg NDK dan satu temanya lagi, kemudian AAS menyebut ada dua orang berboncengan naik motor, kemudian memukul hingga terjatuh dari motor yang mengakibatkan NDK meninggal dunia.

Namun disisi lain Kasat Reskrim, AKP Masykur, SH. melalui Kasubbag Humas, Ipda Catur Budi Bhaskara menceritakan kronologis dari awal. “yang meninggal itu bukan suporter Aremania atau Bonek, Memang ada keributan, ada atribut Aremania dan Bonek itu. Akhirnya warga menghubungi petugas, menghalau terjadinya keributan kecil tersebut,” katanya, Kamis (25/6/2020).

Kasubbag Humas, Ipda Catur Budi Bhaskara

“Karena ada salah satu kelompok yang bawa sajam, maka petugas mengejar yang membawa sajam itu, jadi sepeda motor itu beriringan, muka dan belakang. Yang belakang berboncengan tiga, yang depannya itu membawa sajam berupa arit sama pisau. Fokusnya ke sana (yang bawa sajam), dikejar,” lanjutnya.

Namun kemudian petugas tidak berhasil menjangkau pemuda yang bawa sajam itu. “Karena tidak terjangkau, lepas mereka, yang motor dua orang ini lepas, kemudian petugas balik kanan,” kata Catur.

Ketika petugas kembali inilah, kemudian dijumpai adanya pemuda yang terjatuh dari motor. Hingga ada yang meninggal dunia. “Nah ini petugas tanda tanya, ada apa, maka bisa saja. Diduga ketika sedang ada keributan, ada petugas, otomatis secara naluri yang namanya keributan itu, kalau ada petugas pasti lari, spontan lari, bisa saja. Mengakibatkan terjatuhnya dia, ini motor boncengan tiga, yang mengemudi adalah yang meninggal. Berboncengan tiga ini tanpa pakai helm,” jelas Catur.

keluarga korban saat ditemui awak media

Ditanya adanya informasi, dugaan jika mereka terjatuh karena dipukul oknum polisi, Catur menegaskan, tentu hal itu harus diselediki dulu. “Kita perdalam, apakah benar polisi memukul. Bisa saja mereka bikin opini, bisa saja. Perlu kita garis bawahi kelompok yang bertengkar dengan korban ini tidak ada sangkut pautnya. Ini bukan kelompok suporter bola,” katanya.

Pihak Polres pun sudah melakukan komunikasi dengan pihak suporter. “Kami tegaskan disini, yang menjadi korban bukan bagian yang bertengkar. Orang di luar itu, kebetulan di sekitar itu. Karena dia tidak menggunakan helm, berboncengan tiga. Ada petugas datang bersama masyarakat otomatis lari,” ujarnya.

Ia menambahkan, Polres Lumajang sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya. @ end

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button