ADVENTORIALEdukasiNasionalNewsPemerintahan

Pemkos Siapkan Pemulasaraan Jenazah Sendiri, Atasi Antrian Lama di RS

Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi siapkan pemulasaraan jenazah sendiri hingga menambah lahan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, guna mengatasi antrian lama pemulasaraan jenazah di rumah sakit (RS) Surabaya.

Kebijakan ini dilakukan Eri Cahyadi setelah mendengar bahwa pemulasaraan jenazah di salah satu rumah sakit (RS) harus mengantri dan menunggu berjam-jam untuk diproses.

“Mendengar informasi itu saya pribadi kaget betul. Makanya, saya langsung ambil keputusan bahwa khusus untuk warga Surabaya, pemulasaraan jenazahnya bisa dilakukan di TPU Keputih ini,” kata Eri sapaan Akrabnya saat meninjau persiapan tempat pemulasaraan jenazah di TPU Keputih yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, pada Selasa (29/06/2021).

Menurut Eri, pemerintah kota Surabaya (Pemkos) sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk pemulasaraan jenazah mulai dari tenaga modin, pemandian, beserta kebutuhan lainnya. Bahkan Eri bersyukur, kepada umat Islam, dari NU dan Muhammadiyah telah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk merawat jenazah.

“Alhamdulillah, untuk umat Islam, teman-teman NU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan relawan yang mempunyai kemampuan merawat jenazah. Jadi mulai memandikan, menyalati, hingga dimakamkan bisa dilakukan di TPU Keputih sehingga tidak perlu jauh-jauh,” tuturnya.

Sedangkan bagi warga non-muslim, Eri juga memastikan sudah menyiapkan semuanya, termasuk peti. Bahkan, ia juga mengaku sudah menyiapkan petugas khusus untuk merawat jenazah laki-laki dan perempuan.

“Inilah yang bisa saya lakukan untuk warga Kota Surabaya, karena saya tidak ingin melihat pemandian jenazah saja antriannya sampai berjam-jam. Dan Pemulasaraan ini nanti akan melayani sampai 24 jam,” tandas Eri.

Selain itu, Eri juga memastikan bahwa Pemkos akan menambah lagi lahan pemakaman khusus jenazah Covid-19 di lahan Pemakaman Keputih yang tidak digunakan oleh warga

“Jadi, ini sifatnya antisipasi, karena kemarin saja sudah ada sekitar 40 jenazah yang dimakamkan disini sesuai protokol kesehatan,” terang Eri.

Tapi mereka itu ada yang memang pasti Covid-19 dan ada pula yang suspect, gejalanya Covid-19 tapi belum sempat diambil sampelnya sudah meninggal, sehingga kami tetap memakamkan mereka dengan protokol kesehatan Covid-19.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkos, selama bulan Juni 2021 ini, jenazah yang dimakamkan sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19 memang sangat banyak.

Data per tanggal 27 Juni 2021, jenazah yang dimakamkan sesuai prokes sebanyak 490, baik yang dimakamkan di TPU Keputih, Babat Jerawat, dan Kremat. Dalam seminggu terakhir ini, pemakaman sesuai prokes meningkat. Bahkan sempat sehari mencapai 67 jenazah.

Meskipun yang dimakamkan itu tidak semuanya positif Covid-19, karena ada pula yang suspect tapi juga dimakamkan sesuai prokes.NOleh karena itu, Wali Kota memastikan bahwa sudah waktunya warga Surabaya bangun dari tidurnya yang mulai abai terhadap protokol kesehatan.

Kini, sudah waktunya memperketat kembali Prokes karena kondisi Surabaya sudah sangat mengkhawatirkan. Makanya, saat ini Pemkos mengeluarkan semua kemampuannya semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat Surabaya. Kita lakukan semuanya demi warga Surabaya,” jelas Eri. @ros

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button