NasionalNews

Destinasi Obyek Wisata Banyu Mili 

JOMBANG – Obyek wisata Banyu Mili menjadi tujuan wisata favorit keluarga maupun kaum milenial karena tempatnya sangat instagramable, Berada di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam yang dikelilingi pemandangan alam pegunungan dan hutan asri yang memiliki beragam spot foto seperti Rumah Hobbit dan Gardu Pandang.

Rumah Hobbit yang berukuran kecil seperti dalam film Lord of The Rings itu menjadi spot favorit berfoto para pengunjung.

Ada dua Rumah Hobbit di Wisata Banyu Mili. Ukuran keduanya dibuat lebih kecil dari tinggi manusia normal supaya makin mirip dengan Hobbit Hole yang imut dan lucu.

Selain Rumah Hobbit, destinasi wisata alam di Kota Santri ini juga menyajikan sarana bermain air di sungai, kebun kakao, dayung perahu di kolam, juga sungai yang berasal dari mata air gunung. Luas tempat banyumili ada 2 hektar.

Diwisata ini juga pernah di exspose dari media nasional seperti trans 7, trans tv juga. Kemudian acara tv seperti si unyil, jejak si gundul.

Disini juga banyak oleh-oleh khas wonosalam seperti kopi excelsa dan juga durian yang menjadi icon dari wonosalam. Untuk kopi excelsa berbeda dari kopi pada umumnya karena kopi tersebut lebih nyaman di lambung dan rendah caffein.

Lokasi wisata ini dibuka sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri) Nomor 44 Tahun 2021 tentang pemberlakukan PPKM tempat wisata. Dimana Kabupaten Jombang dinyatakan berstatus PPKM level 1. Wisata Banyu Mili di Kabupaten Jombang kembali dibuka sejak Senin 27 September 2021 lalu.

Adik dari Pengelola Objek Wisata Banyu Mili, Totok, menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang telah memberi ‘lampu hijau’ pada pengelola wisata untuk kembali beroperasi dengan syarat harus menerapkan SOP protokol kesehatan secara ketat.

Selain pengunjung, kata Totok, karyawan Banyu Mili juga wajib memakai alat pelindung diri berupa masker, face shield, dan sarung tangan.

Standar protokol kesehatan telah diterapkan. Para pengunjung juga diperiksa suhu tubuh dengan thermo gun, beserta wajib mencuci tangan, pakai masker hingga membawa hand sanitizer,” jelasnya Totok kepada hallojatim, Minggu (21/11/2021)

“Peringatan tentang prokes terus kami sosialisasikan ke pengunjung. Mereka (pengunjung) yang refreshing ke sini harus tetap jaga protokol kesehatan dengan memakai masker serta tidak berkerumun dilokasi wisata, juga tetap jaga jarak,” imbuhnya.

Totok mengakui, bahwa pihaknya banyak mengalami kerugian selama penutupan lokasi wisata selama pandemi. Hal ini karena pihaknya tetap mengeluarkan biaya mulai dari gaji pekerja hingga biaya perawatan.

“Sebelumnya kami tidak ada pemasukan sama sekali, sehingga gaji disesuaikan. Beruntung para pekerja mengerti kondisi saat wisata tutup. Kerugian ini juga dirasakan teman-teman pegiat wisata lainnya yang berada di Wonosalam,” katanya.

Disinggung mengenai antisipasi adanya klaster COVID-19 objek wisata, Totok menegaskan bahwa pihaknya sejauh ini sudah menerapkan SOP dengan ketat, seperti salah satunya karyawan di wisata Banyumili ini sudah 100 persen mengikuti vaksin dan mendapatkan sosialisasi tentang protokol kesehatan.

“Untuk kedepannya kami mau branding pohon coklat yang ada di wisata banyumili dengan harapan kami bisa menarik anak anak sekolah sebagai wisata edukasi dan juga pengembangan camping ground, kedai kopi yang inshaAllah buka awal bulan di tahun depan.” Tambahnya Totok

@anl

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button