DaerahkesehatanNasionalNewsPemerintahanPeristiwa

Warga Desa Wangkal Tolak Aksi Penguburan Sampah TPST

Sidoarjo – Upaya pemerintah dalam menanggulangi overload sampah sampai saat ini masih terus dilakukan. Bahkan sanitary landfill yang disebut-sebut menjadi solusi penanganan sampah di Kab. Sidoarjo sejauh ini belum 100% menjadi sebuah jawaban dalam menanggulangi sampah.

Salah satu permasalahan penumpukan sampah yang terjadi di TPST Desa Wangkal Kec. Krembung Kab. Sidoarjo juga masih terbengkalai hingga terjadilah over capacity.

Slamet Basori selaku kepala Desa Wangkal membenarkan terkait penumpukan sampah yang setiap harinya semakin menggunung alias over capacity sehingga sampah tersebut dikubur.

” Benar adanya sampah yang ada di TPST kemaren mengalami penumpukan dan saat ini sudah bersih karena kami mempunyai solusi mengubur sampah yang numpuk di sebelah TPST. Itupun tanah TKD, kami sudah mengajukan ke DLHK Kab. Sidoarjo untuk clean up tapi mereka menolak beralasan TPA Jabon sudah penuh.” tegasnya.

Ironisnya, Salah satu warga Desa Wangkal yang tidak mau disebutkan namanya kepada awak media Hallo Jatim mengatakan yang dilakukan oleh pihak desa terkait sampah yang dikubur menurutnya bukanlah suatu solusi melainkan menambah masalah baru.

” Bener mas kemarin itu sampah di TPST menumpuk dan sekarang sudah bersih karena di kubur mas, yang lebih anehnya mas bilamana sampah plastik jika di kubur apa bisa terurai? Kalau sampah organik ya gak apa-apa mas bila dikubur malah lebih baik.” ucapnya.

Sementara ditempat terpisah, Iskandar selaku Kasibang Kec. Krembung menjelaskan, metode Sanitary landfill mungkin solusi yang dilakukan pihak Desa Wangkal, ia menjelaskan sistem atau metode Sanitary Landfill dalam penanggulangan sampah.

” Sanitary Landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, kemudian menimbunnya di tanah. Dengan begitu sampah yang di TPST bisa di atasi.” jelas Iskandar saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).

Selebihnya Iskandar menjelaskan, sejumlah elemen yang diperlukan pihaknya dalam menerapkan metode sanitary landfill yakni sistem lining, sistem lindi, sistem cover, sistem ventilasi dan monitor, guna mencegah hasil limbah sampah mencemari tanah dan air tanah di sekitar TPST yang akan berbahaya tak hanya bagi lingkungan, namun juga bagi manusia.

masih kata Iskandar, ” penerapan metode ini yang dilakukan pihak desa, mungkin akan menjadi langkah pihak desa dalam berupaya menanggulangi permasalahan sampah di desanya. “tutupnya.

Sementara itu, sampai berita ini ditayangkan, Camat Krembung ketika dimintai keterangan sampai saat ini belum bisa ditemui lantaran masih ada acara Pelantikan Tim Penggerak TPPKK di Pemkab Kabupaten Sidoarjo.

(Bersambung)
@dik

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button