kesehatanNasionalNews

Antisipasi adanya Stunting, Lurah Tanah Kali Kedinding bersama Perangkat Intensif Turun ke Masyarakat

Surabaya – Bentuk komitmen bersama pecahkan masalah stunting di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya memberikan himbauan balita stunting di Pos Yandu RW 04, Jalan Tanah merah Gg.4 No.16 Surabaya, Sabtu 11 Desember 2021.

Kegiatan yang dihadiri Lurah serta LPMK, KESRA, Kader kesehatan, ketua RW 04 Tanah Merah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, dan Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya langsung melakukan pendekatan masalah kesehatan ke masyarakat.

Dikatakannya Anis selaku kesra Kelurahan Takal Kedinding, masalah stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak dengan kondisi tinggi badan di bawah standar maka tinggi usia anak masih menjadi permasalahan.

“Pada intinya kita ingin meningkatkan kesehatan anak-anak yang tadinya masuk kategori Stunting, bisa lulus dengan sehat untuk bisa tumbuh berkembang seperti balita lainnya,” ucapnya.

Selain itu menurut dia bahwa kegiatan bStunting ini dilaksanakan satu Minggu 2 kali di Pos masing-masing wilayah dan kebetulan kemarin mulai di RW 2, karena balitanya cukup lumayan banyak terdapat sekitar 23 balita, sasarannya 15 sampai 20 balita.

“Semua pemerintah kota Surabaya berharap kota Surabaya zero untuk balita stunting, makanya kami mendukung semua program pemerintah dengan kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada balita yang ada khususnya di wilayah tanah kali Kedinding yang berkaitan dengan balita stunting,” bebernya.

“jadi mengenai tempat, kita tidak fokus ke kelurahan karena kasihan kepada warga karena wilayah kami sangat terbentang dengan adanya Suramadu, jadi kita keliling ke tiap RW, biar masyarakat tidak terlalu jauh, lebih dekat dengan kemasyarakatannya,” sambung Anis.

Di tempat yang sama, Lurah Tanah Kali Kedinding, Anggoro menyebutkan, dengan turun langsung di pos kesehatan RW 04 ini untuk memantau balita yang kurang asupan gizi maupun susu serta anak yang kurang banyak gerak.

“Agar kita tau dengan cara loncat- loncat bisa menambah tinggi perkembangan anak tersebut dengan ini kita bisa tau dan bisa menurunkan balita Stunting,” tandasnya.

Dia berharap kedepannya kalau bisa di wilayah Tanah Kali kendinding agar tidak ada balita Stunting.

”Dengan secara bertahap dan bersama-sama dengan Kader kesehatan serta Puskesmas, semoga di wilayah Tanah Kali Kedinding tidak ada Stunting,” harapnya.

Sementara, Ketua RW 04 Sutikno mengatakan untuk pencegahan stunting dapat dilakukan melalui jejaring kerja sama antara masyarakat sipil dan pemerintah memperhatikan standar dan efektivitas pelayanan.

“Kemudian kader kesehatan dengan melibatkan Tim Penggerak PKK sangat berperan penting,” tuturnya.

Dalam penerapan pelayanan kesehatan, khususnya di kelurahan maupun kecamatan pelayanan ini harus diberikan kepada masyarakat khususnya di wilayah RW 04 dengan kepadatan penduduk di wilayah Kelurahan Tanah kali Kendinding sekitar 13.000 jiwa.

“Kemudian 2.558 jiwa, khusus penduduk Tanah Merah tetap, sedangkan penduduk musiman 957 jiwa di RW 04 Tanah Merah,” urainya.

“Kita berharap agar masalah balita Stunting biar sehat dan gak ada balita Stunting di wilayah RW04 Tanah Merah,” pintanya.

“Mohon serta dukungannya ke pihak pemerintah kota surabaya dan bisa turun langsung di wilayah RW 04 ini,” pungkasnya.

@anil

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button