Mobil Vaksin Polrestabes Surabaya Sukses Dalam Percepat Pencapaian Herd Immunity

Surabaya – Dua puluh dua unit mobil vaksin keliling milik Polrestabes Surabaya sukses dalam melayani masyarakat dalam pemberian vaksin dengan cara masuk ke kampung-kampung yang ada di Surabaya Gresik dan Sidoarjo.

Mobil vaksin yang merupakan gagasan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan terus dukung pemerintah guna percepat pencapaian kekebalan kelompok atau herd immunity.

Dalam pemaparannya orang satu di Mapolrestabes Surabaya menyebutkan, mobil vaksin keliling sangat efektif menjangkau masyarakat di 552 titik selama kurang dari dua bulan dengan pencapaian vaksin sebanyak 138. 250 dosis.

“Pertama kebijakan dan inovasi ini diambil agar lebih memudahkan masyarakat dapat akses vaksinasi. Tidak bertumpu pada satu titik gerai saja. Kedua, mobil ini sangat fleksibel, karena melibatkan perangkat kampung dalam proses permohonan, jadwal, hingga pelaksaannya,” kata Yusep, Sabtu (2/9/2021).

Keberhasilan vaksinasi oleh mobil keliling ini tak luput dari peran semua stake holder dan masyarakat di Surabaya. Bahkan, beberapa gerai mobil vaksin milik Polrestabes Surabaya ini telah melayani kampung-kampung di wilayah Sidoarjo dan Gresik nantinya yang masuk dalam wilayah Aglomerasi sesuai ketentuan Mendagri.

“Gotong royong adalah kunci dari keberhasilan vaksinasi. Semua yang terlibat memiliki peran. Saya ucapkan terimakasih. Semata-mata ini semua agar masyarakat bisa sehat, ekonomi kembali pulih dan kita bisa adaptif di tengah pandemi Covid 19,” imbuhnya.

Selain capaian mobil vaksin keliling, Yusep juga menjelaskan, jika layanan inovasi lainnya dengan menerjunkan empat unit mobil masker keliling untuk memberikan imbauan dan masker gratis ke warga Surabaya.

“Sejak di launching awal September lalu, mobil masker keliling sudah maenyapa warga di 252 titik. Membagikan sekitar 52.728 lembar masker kepada warga. Serta terus mengingatkan pentingnya protokol kesehatan,” tandasnya.

Mobil masker keliling menyasar diantaranya tempat-tempat publik seperti mall, pasar tradisional, taman, sekolah, pondok pesantren dan warung kopi maupun pedagang kaki lima. @njb/ros

Back to top button