Nasional

DPRD Jatim Berharap Temuan Sumber Baru Migas di Madura Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

HALLOJATIM – DPRD Jatim menyambut baik adanya penemuan sumber baru Migas dengan kandungan cadangan sebesar 158 juta barel minyak di perairan Pulau Madura yang dilakukan SKK Migas dan Petronas Carigali North Madura II Ltd saat melakukan eksplorasi sumur Hidayah 1.

Bahkan DPRD Jatim berharap temuan tersebut bisa mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan buka peluang lapangan kerja di Madura.

Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, dari Fraksi Partai Gerindra Abdul Halim dikonfirmasi di DPRD Jatim, Jumat (16/9/2022) mengaku senang dengan adanya penemuan sumber baru cadangan Migas di Madura. Apalagi beberapa daerah di Madura seperti Kabupaten Sampang sudah terealisasi penandatanganan Partisipating Interest (PI) nya.

“Kalau PI itu sudah bisa masuk keĀ  pendapatan asli daerah Kab Sampang tentu akan berdampak positif bagi pembangunan masyarakat Kab Sampang,” ujar Abdul Halim.

Menurut Abdul Halim selain Sampang di Bangkalan juga tengah berproses realisasi pembagian PI nya dengan pihak West Madura Offshore.

“Sekarang masih tahap proses menghitung perangkaan. Ini tahapan yang terpenting namun masih tiga tahapan lagi yang harus dilalui sebelum bisa dilakukan penandatanganan realisasi PI,” jelasnya.

Pelaksana PI itu sendiri, kata Abdul Halim adalah perusahaan BUMD milik Pemprov dan BUMD milik Kabupaten Bangkalan (penghasil) yang sudah menjalin kerjasama (konsorsium). Pembagiannya 51 persen untuk BUMD Provinsi dan 49 persen untuk BUMD Kabupaten Bangkalan.

“Tapi dengan adanya Permen ESDM yang mengatur soal pembagian PI sehingga daerah penghasil Migas masih bisa mendapatkan bagian,” kata Abdul Halim.

Sementara itu anggota DPRD Jatim Komisi D Muhammad Bin Muafi menyambut baik penemuan sumber baru Migas di Pulau Madura karena hal itu akan sangat bermanfaat bagi negara di saat harga pasar BBM di dunia tengah melonjak dan berbagai negara di belahan dunia mengalami krisis energi.

“Saya berharap penemuan sumber baru cadangan Migas ini paling tidak berimpact langsung terbukanya lapangan kerja baru karena itu yang sangat dibutuhkan saat ini,” ujarnya.

Masyarakat Madura banyak yang bekerja di luar kota atau menjadi pekerja migran karena di Madura sulit mencari pekerjaan.

“Kalau hard skill industri Migas masih bisa dikejar, saya pikir layak lah warga Madura dipekerjakan di tambang-tambang Migas yang ada di wilayah Madura,” terangnya.

Selain itu, Ia berharap hasil eksploitasi Migas Madura juga dapat dikelola di Madura. “Yang terjadi justruĀ  paradok sebab migas yang diproduksi di Madura dibawa keluar Madura untuk sebagian diproduksi menjadi listrik lalu dibalikin lagi ke Madura dengan biaya mahal melalui kabel bawah laut,” jelasnya.

Pertumbuhan industri di Madura juga sangat terbuka karena besaran UMK di Madura masih di bawah rata-rata Pulau Jawa.

“Orang luar Madura tentu tak akan tertarik bekerja di Madura karena UMK nya dibawah daerah-daerah Pulau Jawa,” ujar Muhammad Bin Muafi. @ njb

Related Articles

Back to top button