DaerahPeristiwa

Bangunan Baru di Desa Kedensari, Tanggulangin Ambruk

SIDOARJO, HALLOJATIMNEWS. com – Kesunyian malam hari, tepatnya Selasa (14/1/2020), sekitar pukul 21.00 WIB, mendadak riuh. Pasalnya, tak ada hujan tak ada angin bangunan kosong yang berdiri di pinggir lapangan Dusun Nggodok, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo itu mendadak sebagian atapnya ambruk. Bruaaak, suara itu terdengar sampai ratusan meter. Beruntung, karena kosong dan letaknya di tengah sawah, jadi tidak ada korban.

Sejumlah orang yang mengaku mendengar suara keras itu, menghampiri dan mendekat ke sumber suara, mencari tahu apa yang terjadi.

“Malam itu saya duduk disini, (bangku warung). Mendengar suara keras itu, sempat kaget. Dan saya senter pakai baterai, ternyata bangunan yang katanya untuk tempat penampungan sampah atapnya ambruk,” ujar lelaki warga setempat yang enggan disebut namanya.

Dia juga tidak mengetahui pasti bangunan itu akan dipakai untuk penampungan sampah atau apa. Menurutnya, rencana maupun pelaksanaan pembangunannya pun, dia tidak paham.

Pengerjaannya, dilakukan oleh Kepala Desa Abdul Mughni, kurang lebih setahun lalu, selain saat itu masih menjabat, Kades juga selalu terlihat di lokasi itu. Mengawasi pembangunan atau material yang berdatangan, termasuk meratakan tanah untuk akses jalan ke bangunan itu.

Ditanya bagaimana prosedur rencana pembangunannya, mulai pemilihan tempat, status tanah, sumber biaya. Atau rembug warga seperti apa, lelaki itu juga mengaku tidak paham. Termasuk model bangunan dan kontraktor yang mengerjakan. Serta kualitas bahan atau material yang dipakai, dia mengatakan tidak paham.

“Maaf, saya tidak paham. Mulai rembug desa, sumber biaya, sampai kontraktor, CV atau PT apa yang mengerjakan, tidak jelas. Juga tidak ada papan nama itu proyek apa itu,” tambahnya.

Terkait peristiwa itu, Mantan Kades, Abdul Mughni tidak bisa bisa dihubungi, melalui nomor handphonenya, meski terlihat aktif.

Sementara, Ketua BPD Desa Kedensari Junaidi mengatakan, soal kejadian tersebut dirinya mengaku terserah masyarakat desa setempat.

“Saya terserah, bagaimana masyarakat mengambil sikap,” kata Junaidi, dihubungi melalui handphonenya.

Dirinya tidak tahu pasti sejarah berdirinya bangunan itu, karena masih baru menjabat sebagai BPD di Desa Kedensari.

“Saya masih baru menjabat Mas, itu eranya Kades yang sebelum sekarang (Abdul Mughni). Terkait ambruknya atap bangunan yang terjadi malam itu saya pribadi, apa kata masyarakat saja,” ucap Junaidi.

Selain Junaidi, dihubungi terpisah, PJS (Pejabat Sementara) Kepala Desa Kedensari, Suyono juga mengaku tidak paham.

“Walah, saya lho baru lahir di sini Mas (ditunjuk sebagai PJS), saya baru saja menggantikan lurah yang lama. Jadi mengenai proyek itu saya tidak paham sama sekali ceritanya,” kata Suyono. (bersambung) @Tim

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button