NasionalNews

PARA SENIMAN BERHARAP AGAR PEMERINTAH MENGEVALUASI PERWALI NO 33

SURABAYA || HALLOJATIMNEWS -Ratusan pekerja seni dan pekerja hiburan malam menggelar aksi di depan Balai Kota Surabaya, Senin (3/8/2020).

Perwali No 33 Tahun 2020 menjadi tajuk tuntutan utama terkait jam malam harus dicabut lantaran aturan tersebut merugikan pekerjaan mereka.

“Kami minta cabut Perwali 33,” teriak orator dari atas mobil komando yang terparkir di pintu masuk Balai Kota.

Dari pantauan awak media,pekerja seni,pemilik sound,panggung,lighting dan pekerja hiburan malam membawa spanduk yang dibentangkan di Jalan Sedap Malam

Spanduk yang tertulis memang menolak adanya ketentuan Perwali tersebut.

Yang ditolak memang lantaran ada aturan tempat hiburan malam diminta tak beroperasi.

Hal itu tertuang dalam Pasal 20 Perwali 33 tahun 2020.

“Ini aspirasi kami mewakili yang bekerja di tempat hiburan malam,” kata Noerdin perwakilan massa.

Noerdin mengatakan, sudah beberapa bulan mereka tak bekerja lantaran ketentuan tersebut.
Banyak para pekerja menganggur termasuk para pengusaha kecil pemilik sound sistem,panggung,dan lighting
Pekerja mengeluhkan barang-barang berharga mereka sudah banyak yang digadaikan.

Mirsha Afifah, salah seorang peserta aksi mengungkapkan, lantaran tempatnya bekerja sudah tak diperbolehkan lagi, ia kesusahan bayar kos.

“Sudah lima bulan tak bekerja,” ujarnya.dan pemerintah juga harus tetap memikirkan kami tentang perijinan hiburan masyrakat,memberikan aturan tanpa memikirkan nasib rakyatnya itu sama juga bohong,,

Semakin siang pun para pengunjuk rasa semakin memadati jalanan depan kantor walikota,dan dengan adanya unjuk rasa ini berharap bisa menemukan solusi untuk bisa beraktifitas kembali,,

Taufik monyong selaku pelaku seni dan aktifis 98 juga angkat bicara mengenai perwali no 33,yang memang harus di evaluasi kembali,karena dampak yang menjadi korban adalah para pelaku dunia seni,khususnya dunia seni hiburan tentang perijinan yang saat ini memang benar-benar berhenti total,,yang tentunya juga berpengaruh pada aspek ekonomi para pelaku seni,,bahkan ada juga yang sempat terdengar di telinga,semua sudah terjual,termasuk gitar,seruling,kendang,semua alat karya seni yang bisa menunjang ekonomi pun sdh banyak yang terjual habis,,

Masih dengan Taufik,yang bilamana pemerintah surabaya harus mengevaluasi lagi perwali no 33 sehingga kegiatan dan ekonomi pelaku seni bisa kembali sedia kala, pungkasnya

Sementara unjuk rasa aksi penolakan Perwali no 33 berjalan dengan lancar dan kondusif sembari menunggu hasil pertemuan Kepala BPB Linmas Surabaya dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir. @tim

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button