DaerahNasionalNewsPemerintahan

Sebelum Masuki Bulan Puasa, Pemkab Sidoarjo Akan Menggelar Acara Street Night Festival Kekinian

Sidoarjo – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, tidak lama lagi Pemkab Sidoarjo akan menggelar acara dengan konsep “Sidoarjo Tempo Doeloe-Gajah Mada Street Night Festival”.

Festival yang digagas Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor akan dilaksanakan disepanjang jalan utama Gajah Mada setiap hari Sabtu mulai pukul 18:00 Wib – 24:00 Wib. Mulai dari Jembatan Buk Legi hingga pertigaan Jasem ada Street Food, Street Art, Street Walking dan Street Show.

Dikatakan Bupati Sidoarjo, kegiatan yang menonjolkan budaya Sidoarjo yang dikemas kekinian tersebut, akan mengadakan acara festival yang bakal meramaikan pusat kota, dan menggeliatkan lagi ekonomi kerakyatan warga Sidoarjo yang akan mengikuti perkembangan aturan PPKM.

“Semoga kegiatan itu nanti tidak terbentur dengan aturan PPKM, karena menyangkut izin yang harus kita patuhi bersama-sama,” ucap Gus Muhdlor kepada media ini. Kamis, (17/03/2022) usai meresmikan Puskesmas Tarik 2.

Disampaikannya, bahwa rencana untuk meramaikan festival ini, Pemkab Sidoarjo akan menggandeng para seniman dan budayawan lokal Sidoarjo, untuk menghadirkan berbagai kuliner khas kota delta agar menjadi suguhan kepada para pengunjung.

“Karena acara festival ini juga sekaligus memberi ruang kreasi bagi para muda-mudi untuk mengekspresikan hobi dan bakatnya lewat Street Show,” terangnya.

Disela-sela acara tersebut antinya, bakal ada live musik, pameran lukisan serta makanan khas seperti rujak cingur, kelepon, kupang lontong dan masih banyak lagi kuliner dan budaya yang sudah menjadi ciri khas kota delta unjuk gigi di festival itu.

“Tentunya kami nanti akan menjadi pusat berkumpulnya warga Sidoarjo, untuk menghabiskan malam minggunya dengan menikmati kuliner dan budaya dengan suasana tempo doeloe,” tuturnya.

Salah satu pusat festival yang pernah digelar yakni, di kawasan Masjid Jami’ Al Abror. Sebab dilokasi tersebut, pada zaman dahulu merupakan pusat pemerintahan kabupaten Sidoarjo, dan disepanjang jalan gajah mada adalah syarat akan nilai sejarah Sidoarjo tempo doeloe.

“Di kawasan jalan Gajah Mada ini, ada bangunan tua yang menjadi rumah dinas Bupati Sidoarjo di zaman dahulu. Sampai saat inipun bekasnya masih ada dan sudah menjadi pertokoan. Di kawasan Masjid Al Abror itu dulunya merupakan Alun-Alun Sidoarjo sebelum pusat pemerintahan memindahkan ke Jalan A. Yani yang sekarang ini,” terangnya.

Sementara, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo M. Bahrul Amig yang ditugasi Bupati Sidoarjo merancang festival itu, dengan konsep umumnya di sepanjang jalan Gajah Mada nanti harus disterilkan dari kendaraan bermotor dan juga arus lalu lintas akan dialihkan, karena disepanjang jalan Gajah Mada diperuntukkan khusus pejalan kaki saja.

Selain DLHK, dinas yang telibat diantaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Perhubungan yang akan bertugas mengatur rekayasa lalu lintas.

Ketiga OPD itu akan berkolaborasi dengan DLHK untuk mensupport hiasan mempercantik di kawasan jalan Gajah Mada. Sedangkan Disperindag dan Dinkop UMKM terkait dengan pengaturan pedagang.

“Kemarin kami sudah dirapatkan Pak Bupati, kalau bisa memang sebelum puasa festival ini sudah berjalan. Sekarang masih kita godog lintas OPD,” tandasnya. @Deft

Related Articles

Back to top button