Daerah

Pangkoarmada II Hadiri Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila di Grahadi

SURABAYA || HALLOJATIMNEWS – Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.Si., didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada (KDJA) II Ny. Dien Mintoro Yulianto menghadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan di halaman Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo No.7, Surabaya, Selasa (01/10/2019).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Hari Kesaktian Pancasila adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati hikmat di Jawa Timur dengan menyelenggarakan upacara di halaman Gedung Negara Grahadi, Dalam momen ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk tetap teguh dalam persatuan dan keadilan.

Upacara yang diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah dan elemen masyarakat di Jawa Timur tersebut, dimulai dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan mengheningkan cipta dalam rangka mengenang jasa para pahlawan Revolusi, serta pembacaan teks Pancasila dan doa.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk tetap teguh dalam persataun.

Namun dalam persatuan yang menjadi modal utama adalah adanya keadilan.

“Jangan dipreteli dari Pancasila yang mana yang lebih berat saat ini, tapi kita harus melihat dalam satu kesatuan yaitu Pancasila. Semua harus kita bangun dalam posisi setara. Apakah persatuan itu satu hal yang sekarang sangat urgent untuk kita rakit? Jawabnya Iya. Tapi bahwa persatuan itu membutuhkan keadilan. Maka pemerataan pembangunan menjadi penting,” kata Khofifah yang diwawancara usai upacara.

Ia menegaskan dengan adanya pemerataan akan membawa masyarakat merasakan adanya equal treatment atau perlakukan yang setara.

Oleh sebab itu dalam mewujudkan adanya equal treatment dibutuhkan adanya sarana dan prasarana.

Mewujudkan tidak ada sarana dan prasana di satu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain.

“Maka di Jawa Timur, kami pun melakukan pendekatan kewilayahan. Sehingga ada yang namanya Selingkar Wilis, Selingkar Ijen, dan Selingkar Madura Kepulauan. Kenapa? Agar ada focus pembangunan. Karena kalau tidak begitu nggak bisa bareng lantaran kue anggarannya terbatas,” kata Khofifah.

Penulis : Cak Pri.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button