BaksosEdukasiNasionalNewsPemerintahan

Patroli Ramadhan, Pemkot Surabaya Melakukan Pendekatan dan Edukasi pada Remaja

Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya TNI-Polri dan tokoh masyarakat, terus menggelar Patroli Pengawasan selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan setelah salat tarawih hingga pukul 04.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk melakukan antisipasi gangguan umum dan ketentraman masyarakat.

“Seperti balap pembohong, tawuran, bermain petasan, atau tindakan kriminal yang lainnya,” kata Eddy, Mnggu (17/4/2022).

Berdasarkan hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan, masih menemukan anak-anak remaja yang beraktifitas pada malam hari. Rata-rata mereka mengaku sedang menunggu jam 03.00 WIB untuk melakukan ronda sahur,” tulis dia.

Hanya saja, anak-anak remaja tersebut melakukan kegiatan yang terindikasi dapat menimbulkan dampak atau gejolak sosial. Sebab, kegiatan yang dilakukan pada malam hari.

“Setiap malam kami juga sering mendapat laporan indikasi tawuran. Tapi saat kami datang ke lokasi, kegiatan tersebut tidak ada,” ujar dia.

Oleh karena itu, Satpol PP Kota Surabaya bersama kecamatan dan TNI-Polri terus melakukan Patroli Pengawasan. Bahkan, suatu harapan tentang lokasi atau titik rawan yang memiliki kemungkinan menimbulkan tauran antar remaja atau gejolak sosial.

“Ada sekitar 35 titik rawan di Kota Surabaya dan sudah kami bagikan kepada 31 kecamatan. Salah satunya ada di Surabaya Utara, di wilayah Kenjeran, Semampir, Bulak Banteng, Krembangan, dan Pabean Cantikan,” terang dia.

Pemetaan tersebut, membuat tidak boleh lengah saat melakukan Patroli Pengawasan. Karena, kemunculan para remaja yang melakukan aktivitas pada malam hari, dimulai pada pukul 02.00 WIB.

“Sistem pengamanan kita bersayap dan berlapis. Setelah disisir oleh kecamatan dan TNI-Polri, secara bergantian juga akan kami lakukan,” kata dia.

Meski demikian, petugas Patroli Pengawasan tetap melakukan pendekatan secara humanis untuk memberikan edukasi kepada para remaja. “Namun, juga ada yang kami amankan dan kita panggil orang tuanya untuk membuat surat pernyataan,” ujar dia.

Tak hanya itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk melakukan kegiatan di sekolah saat bulan Ramadhan. Contohnya, Pondok Ramadhan atau kegiatan yang menyibukkan pelajar.

“Sehingga pada malam hari, mereka lebih fokus melakukan persiapan untuk kegiatan besok pagi. Jadi meminimalisir para remaja untuk berkegiatan di luar rumah pada malam hari,” pungkasnya. @ njb

Related Articles

Back to top button