NasionalNews

Pameran Produk Kerajinan Warga Binaan Turut Meriahkan HANI 2019

Jakarta | hallojatimnews – Peringati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2019, BNN gelar pameran produk kerajinan hasil karya warga binaan di wilayah-wilayah rawan narkotika di Indonesia.

Sejumlah 34 stand pameran yang merupakan perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia yang berada di bawah naungan bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNN Provinsi memamerkan hasil-hasil karya handycraft siap jual seperti batik, jilbab lukis, clutch bag yang terbuat dari anyaman, dan lain-lain.

Berbagai produk kreatif tersebut ternyata dihasilkan oleh para warga binaan yang merupakan bagian dari program Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN sebagai langkah dalam mengatasi peredaran gelap narkotika di berbagai daerah yang dinalai rawan.

Beberapa daerah rawan tersebut di antaranya daerah Pandegiling di Jawa Timur, daerah Olo dan Parupuk Tabeng di Sumatera Barat, daerah Polonia di Sumatera Utara, daerah Kampung Ambon, Kampung Boncos, Kampung Pertanian di wilayah DKI Jakarta serta daerah-daerah rawan lainnya di Indonesia.

“Hasil kerajinan warga binaan ini bahkan banyak diminati oleh orang-orang di luar negeri, ini terbukti dengan adanya ratusan pesanan kerajinan pada saat dipamerkan dalam rapat tahunan UNODC beberapa waktu lalu di Viena,” ungkap Mediono, Kasi pemetaan dan analisis subdit masyarakat kota, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN.

Melihat pasar dalam negeri dan luar negeri yang begitu besar BNN pun berinisiatif untuk melakukan penjualan melalui situs online. Bekerja sama dengan PT. Asliri BNN pun membuka toko online yang diberinama toko stop narkoba. Melalui toko online tersebut BNN berharap dapat lebih mengembangkan dan meningkatkan pemasaran dari produk-produk kerajinan warga binaan di daerah rawan sehingga mereka memiliki kemandirian secara finansial dan terhindar dari peredaran gelap narkoba di wilayahnya. (hms/pri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button