NasionalNews

Polda Jatim Hadiri peringatan Satu Tahun Tragedi Bom Surabaya

Photo : Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, saat menghadiri acara

SURABAYA | Hallo Jatimnews – Gereja Santa Maria Raya Ngagel Madya, Surabaya. hari ini memperingati 1 tahun Bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya bertajuk “Satu Tahun Peristiwa Iman 13 Mei 2018”, Senin (13/5/2019).

Tampak hadir dalam acara, Perwakilan Kapolda, Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. Forkopimda, tokoh masyarakat dari semua agama, konjen dari Amerika Serikat, serta keluarga korban bom gereja yang terjadi setahun silam.

Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, dalam sambutannya mengatakan, peringatan satu tahun tragedi bom Surabaya kali ini, merupakan bagian dari komitmen bersama masyarakat Indonesia yang tak sekedar mengutuk aksi terorisme, melainkan juga sebagai bentuk perlawanan dan rasa tidak takutnya akan teror.

“Hari ini kita bersama-sama hadir disini untuk mengingat kembali bahwa, ada sesuatu kekuatan bersama. Ketika kita semua bersatu menyatakan bahwa kita tidak pernah takut terhadap teror,” ucap Barung kepada awak media.

Hal itu, menurut Barung, berkat masyarakat serta berbagai tokoh agama bersama petugas kepolisian dan instansi terkait sepakat menentang aksi ini. Pihaknya yakin, bangsa Indonesia akan kembali bangkit usai mendapat serangan teror. Sehingga tujuan para teroris, tidak akan pernah tercapai.

Barung menambahkan, jajaran kepolisian akan senantiasa bekerja keras memberantas jaringan terorisme di tanah air. Meski kata dia, masih banyak hal-hal yang masih dirasa kurang.

“Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, akan senantiasa menindaklanjuti hal-hal yang berkaitan dengan terorisme. tapi yang penting adalah Bagaimana masyarakat Jawa Timur kembali bersatu menjaga jawa timur tetap aman dan kondusif.” tukasnya.

Puncak acara Peristiwa Iman 13 Mei 2018 diisi dengan acara doa bersama lintas agama. Para peserta acara diminta menyalakan lilin yang disediakan pihak penyelenggara. Acara makin khidmat, kala suasana sengaja dibuat gelap gulita karena lampu acara dipadamkan para hadirinpun menundukkan kepala, mereka terlihat khusyu mendengarkan lantunan doa yang dibacakan pemuka agama secara bergantian sesuai cara masing-masing.

Dikesempatan yang sama para tokoh agama menegaskan agar para hadirin untuk tidak terpancing terhadap ajakan yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Serta menjaga kerukunan demi keutuhan NKRI yang berlandasan Pancasila.

Serontak para Tokoh lintas agama memberi pernyataan penolakan adanya gerakan people power dikarenakan gerakan tersebut bisa memecah kesatuan antar umat beragama, yang dikhawatir juga merusak kesatuan dan persatuan antar umat beragama yang sudah terjaga khususnya di jawa timur. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button